Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-14 15:19:52【Resep Pembaca】628 orang sudah membaca
PerkenalanTim ahli gizi SPPG Polda Kepulauan Babel melakukan pemorsian MBG di Pangkalpinang. ANTARA/Antara Bab

Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Budi Setiawan menyarankan penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) segera mengkonsumsi makanan maksimal dua jam setelah dibagikan.
"Jadi, makanan itu idealnya dimakan ngak lebih dari dua jam setelah dimasak, kalau memang kudapannya digoreng, itu juga harus dibatasi agar ngak dimakan siswa lebih dari empat jam," katanya dalam siniar Badan Gizi Nasional (BGN) yang diikuti di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Wamen Isyana apresiasi SPPG libatkan ahli gizi identifikasi alergen
Budi memahami bahwa Program MBG baru pertama kali berjalan di Indonesia, sehingga baik pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) maupun katering masih melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu.
"Ini karena pertama kali di Indonesia, jadi dunia kuliner dan gizi itu kan baru pertama kali membuat makanan dengan kapasitas 3.000-4000 setiap hari, jadi, katering komersial juga mungkin belum pernah punya pengalaman itu," ujar dia.
Budi menekankan pentingnya pelatihan keamanan pangan bagi petugas SPPG agar mampu mengelola distribusi MBG dengan lebih baik.
Baca juga: Pakar BGN paparkan sejumlah peran ahli gizi dalam Program MBG
Baca juga: Gubernur Kepri ingatkan ahli gizi SPPG kontrol ketat pengolahan MBG
"Jadi perlu dilakukan pelatihan, khususnya keamanan pangan. Ada beberapa informasi di SPPG itu saat memasak butuh waktu yang lama, pemorsian di holding-nya juga terlewati waktunya, kemudian waktu pengantarannya juga, sehingga ada risiko bahwa makanan itu dikonsumsi terlalu lama, ini perlu jadi kritik bagi BGN," tuturnya.
Hingga November 2025, jumlah penerima manfaat MBG di Indonesia telah mencapai lebih dari 40 juta orang, dengan jumlah SPPG yang telah beroperasi lebih dari 13 ribu unit.
Suka(8)
Artikel Terkait
- Pedagang pasar Legi Parakan gelar kirab seratus tumpeng
- 5 makanan sehat ala Jepang, benarkah jadi resep umur panjang?
- Menteri PU tinjau pembangunan floodway atasi banjir di Medan
- Feature: Banyak pegawai federal AS andalkan bantuan pangan
- KKP: 41 UPI masuk "Yellow List" bisa ekspor ke AS secara bersyarat
- 368 siswa SDN 5 Mataram terima MBG
- 56 UMKM di Jakbar ikuti pelatihan komoditi makanan
- Bulan Sabit Merah sebut 29 staf di Gaza tewas sejak agresi Israel
- Penelitian ungkap berpuasa ngak ganggu kemampuan berpikir seseorang
- UI gelar sarasehan nasional bahas lingkungan dan kesehatan
Resep Populer
Rekomendasi

Kepala BPOM jelaskan potensi pengembangan ATMP ke mahasiswa Beijing

Lelang barang niaga eksklusif MotoGP Mandalika 2025 raup Rp63 juta

Korban kebakaran di Matraman masih mengungsi di tenda darurat

Jepang lanjutkan ekspor makanan laut ke China setelah larangan dicabut

56 UMKM di Jakbar ikuti pelatihan komoditi makanan

SPPG Mabes Polri di Rejang Lebong Bengkulu jamin keamanan pangan MBG

Pemprov Jateng: MBG telah sasar 6,3 juta penerima manfaat

BPKN wajibkan pelaku usaha patuhi regulasi keamanan pangan